Jumat, 15 April 2011

Indonesiaku: Gedung Baru DPR

Talk less, ini dia kutipan mengenai gedung baru DPR...

Pembangunan Gedung Baru DPR RI yang "cuma" senilai 1,14 triliun rupiah telah banyak menuai kontroversi. Banyak pihak yang menolak rencana pembuatan Gedung baru DPR RI tersebut. Bahkan, imbauan Presiden SBY agar menghemar anggaran, dianggap sebagai lelucon politik belaka. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Presidium Nasional Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyouno. (http://tutorkom.blogspot.com/2011/04/gedung-baru-dpr.html)

Beberapa hari terakhir ini kita dipameri parade kekuasaan yang kian lama kian memuakkan.
Sebanyak 15 lurah yang dikoordinasi Camat Tallo, Kota Makassar, asyik melancong ke Malaysia meninggalkan tugas. Tak mau kalah, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara memberangkatkan 148 pejabat, camat, dan kepala desa berwisata rohani ke Jerusalem dan Mekkah. Anggaran pelesir berjemaah itu bahkan melampaui pendapatan asli daerah Minahasa Tenggara dan diambil dari sumber tak jelas.
Pertunjukan kekuasaan di pusat tak kalah dahsyat. Ketua DPR Marzuki Alie ngotot melanjutkan rencana pembangunan gedung baru DPR yang menelan biaya Rp 1,138 triliun. Fraksi-fraksi di DPR pintar bersandiwara. Perwakilan fraksi di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) mengetok palu tanda persetujuan pembangunan gedung baru, tetapi di depan publik pandai bersilat lidah. (http://nasional.kompas.com/read/2011/04/15/09315447/Arsitektur.Kekuasaan.dan.Gedung.Baru.DPR)

another point, kutipan lain...

"Kalau pemerintah tidak ikut campur dan menyebabkan meninggal sandera satu saja, akan menimbulkan masalah besar dan bisa dikejar rakyat," ujar anggota DPD, Rahmat Shah di gedung Nusantara IV Senayan, Jakarta, Rabu sore (13/4). (http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=24118)

Nah... dana besar untuk gedung... dipake orang kaya.
Trus nyawanya mereka yang disandera juga harus ditebus...
Pertanyaannya, otaknya orang di gedung DPR "lama" mana???
Kenapa gak dana besarnya dipake untuk bantu mereka?