Senin, 13 Desember 2010

CURRICULUM (KURIKULUM)

This posting I wrote after the curriculum class in State University of Makassar.

Bagaimana kita melaksanakan sesuatu dengan baik jika kita melihat sesuatu itu dengan perspektif rendah?

UAN kok jadi permasalahan dalam diskusi tentang KTSP? KTSP kok jadi permasalahan ketika dihadapkan dengan prinsip KTSP itu sendiri? Hal ini disebabkan karena kita semua melihat KTSP itu dari perspektif yang apatis. Cobalah kita melihat KTSP sebagai sesuatu yang baik! Kurikulum-kurikulum sebelumnya telah disempurnakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan KTSP. Yang menjadi masalah adalah Human Error itu sendiri. Manusia yang menjadi pelaksana kurikulum justru menjadi problem dalam sistem ini. Sistem organ saja masih bisa rusak, padahal telah dibuat-Nya dengan sempurna. Apalagi dengan sistem kurikulum yang hanya buatan manusia, pasti penuh dengan cela dan celah.
Sekarang yang menjadi pokok permasalahan kita adalah perspektif kita mengenai kurikulum. Kok siswa SMA justru memperhatikan nilai terendah untuk lulus di UAN? Kenapa tidak justru mengatakan "berapa sih nilai tertinggi?" biar ada motivasi lolos, bukan motivasi jatuh atau yang penting lolos.
Walaupun begitu, dengan pendekatan Top Down atau pendekatan Grass Root, mestinya penanggung jawab, pelaksana, serta peserta kurikulum mampu mengembangkan kurikulum menjadi lebih baik. Jangan mau kalah dari Jepang atau Amerika Serikat!



Sorry
عذرا
scusa
申し訳ありません
죄송합니다
извините
désolé
desculpe
抱歉
sentimos
συγνώμη
kalau ada yang salah!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar