Rabu, 18 Mei 2011

Indonesia in Jokes

Seorang warga Indonesia meninggal dan karena amal perbuatannya buruk ia
dikirim ke neraka. Disana, ia mendapati neraka itu berbeda-beda bagi tiap
orang sesuai negara asal.

Pertama ia melongok ke neraka orang-orang Inggris dan bertanya kpd
orang-orang di situ : "Kalian dihukum apa disini?".

Orang Inggris menjawab : "Pertama-tama, kita didudukkan di atas kursi
listrik selama satu jam. Lalu didudukan di kursi paku selama satu jam. Lalu
disiram bensin dan disulut api. Setelah itu, setan Inggris muncul dan
mencambuki kita sepanjang sisa hari."

Karena terdengar tidak menyenangkan, si orang Indonesia menuju ke neraka
lain.

Ia lalu melihat-lihat bagaimana keadaan neraka Amrik, neraka Jepang, neraka
Rusia dan banyak lagi. Orang Indonesia ini melihat hukuman di neraka
bangsa-bangsa asing itu kurang lebih mirip dengan neraka orang Inggris.

Akhirnya ia tiba di neraka orang Indonesia sendiri, dan melihat antrian yang
puanjaaang, terdiri dari orang berbagai negara, bukan cuma orang Indonesia
saja.

Sambil kebingungan, orang Indonesia ini bertanya kepada yang mengantri :"Apa
yang akan dilakukan di sini?"

Yang ditanya menjawab : "Pertama-tama kita didudukan di kursi listrik selama
satu jam. Lalu didudukkan di kursi paku selama satu jam. Kemudian disiram
dengan bensin dan disulut api. Lalu setan Indonesia muncul dan mencambuki
kita sepanjang hari."

"Tapi itu kan sama seperti dengan neraka dari negara lain. Kenapa begitu
banyak orang ngantri disini?" sergah orang Indonesia.

"Di sini pelayanannya sangat-sangat buruk. Kursi listriknya nggak nyala,
karena listrik sering byar-pet. Kursi paku, tinggal pakunya, karena kursinya
sering diperebutkan elit politik. Bensinnya juga nggak ada tuh karena
harganya melambung tinggi, malah di akhir tahun 2009 katanya mau naik lagi.
Lalu soal setan, disini adalah mantan pegawai negeri, jadi dia cuma datang,
tanda tangan absensi, lalu pulang. Asyik kan??"


sumber: kaskus

Learning How to Learn

Kadang ada waktu ketika kita merasa tidak mampu melakukan apa-apa. Waktu yang berharga itu kita habiskan dengan kosong. Masih untung jika dipakai untuk memikirkan langkah kita ke depan, tapi jika dipakai mengkhayal belaka?

Learning how to learn adalah kata-kata yang paling sering terdengar dalam mata kuliah "teaching and learning strategy" yang diajarkan oleh dosen paling tua yang pernah saya lihat. Tapi kata-kata itu benar-benar dalam maknanya. Adakah dari kita yang memikirkan cara belajar untuk belajar? Kita sibuk belajar a+b=c dan terus bergulat dengan tugas kita, klasik. Tapi yang berpikir bagaimana kita membuat diri kita nyaman dengan belajar sangat sedikit. Saya bahkan harus kehilangan beberapa kg berat badan untuk serius, dan ketika mencoba untuk nyaman, saya justru kehilangan nilai saya.

Saya iri dengan kekuatan tekad dosen saya. Beliau bahkan mendengar pun sulit baginya, jalannya tertatih, kacamatanya tebal, tapi otaknya seperti tidak mau kalah akan waktu. Sedangkan saya apa? Lapar saja sudah membuat otak melanglang buama ke dunia khayal.

The point is learn how to learn, itu yang tidak bisa saya capai selama ini.




Wise people learn when they can, fool people learn when they must.

Jumat, 13 Mei 2011

Kami Manusia

Nafas yang berderu tak beraturan
Langkah yang melunglai tanpa arah
Telapak langit yang terus menekan

Angkuhnya diri akan kekuatan
Terbahaknya otak akan kepandaian
Bangganya hati akan ketampanan
Namun mata hati menangis akan kelakuan

Bumi bahkan menolak menjadi pijakan
Matahari pun tak sudi menatap
Awan menangis karena malu

"Inikah manusia yang kubantu dengan oksigen?" Kata pohon.
"Inikah manusia yang berotak besar?" Tanya ikan.
"Inikah manusia yang bipedal?" Bingung kucing.

Ya, kami yang dibantu namun enggan membantu.
Ya, kami yang pintar tapi tak cerdas.
Ya, kami yang unggul namun terbelakang.

Inilah kami, manusia.